Tips Diliput Media

>> Jumat, 13 Maret 2009

Enak ya bisa diliput media massa mengenai bisnis yang sedang kita jalankan saat ini.

Pada benak kita sebenarnya gak pernah terpikir kita akan bisa diliput wartawan, apalagi diterbitkan atau ditayangkan di media massa.

Masa sih bisa mengundang wartawan? Apalagi kita sebagai masyarakat umum yang tidak punya kekayaan atau jabatan yang mentereng? Hehehe, jangan takut.. Itu cuma perasaan kita saja yang gak percaya diri… Tul gak?

Siapa yang mau bisnisnya diliput wartawan dan disiarkan televisi? Bisnis dan profilnya terpampang di surat kabar? Atau bisnis dan profil pribadinya disiarkan melalui radio? Gratisssss, mau???...

Ada beberapa tips yang bisa digunakan teman-teman pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa diliput media. Tips ini untuk menghindari biaya iklan yang biasanya jumlahnya cukup besar bagi kita sebagai pelaku UMKM, termasuk teman-teman TDA.

Tips ini bisa digunakan baik saat kita tidak memiliki kegiatan (dalam arti tak ada kegiatan formal yang membutuhkan liputan media), maupun saat ada gawe (seperti pembukaan kantor baru, cabang usaha, atau lainnya).

Dengan menggunakan tips ini, insya Allah kegiatan promosi gratis yang kita lakukan akan diliput dan diterbitkan atau ditayangkan media massa. Percaya? Silahkan dicoba…




Berikut beberapa tips yang bisa digunakan untuk mengundang rekan-rekan wartawan meliput kegiatan bisnis kita.

- Kenali media massa mana saja yang akan kita bidik untuk meliput dan memuat berita tentang bisnis kita.
Sebelumnya kita harus mengetahui segmen pembeli atau jalur produk
yang akan dipasarkan lebih menyenangi media massa yang
mana saja.

- Buat berapa target media massa yang akan kita undang.
Jumlah media massa yang akan kita undang harus media massa yang
kredibel dan bisa mencapai sasaran pembeli atau jalur distribusi yang
akan kita bidik.

- Beri target orientasi secara berurutan media massa yang akan kita
undang.
Target orientasi secara berurutan ini penting untuk membuat
pressure kepada masing-masing media massa, sehingga mereka akan
segera merespon apa yang kita kirim kepada mereka.

- Buat press release terkait bisnis kita.
Press release merupakan sebuah berita yang kita buat mengenai bisnis
yang sedang atau akan dikerjakan. Pilih topik atau angle yang menarik
perhatian dan mempunyai nilai berita yang tinggi. Buat berita itu
semenarik mungkin. Untuk mengetahui berita yang kita kerjakan
mempunyai nilai atau tidak, kita harus meminta tanggapan kepada
orang lain terhadap kualitas berita yang telah kita kerjakan. Jika ada
beberapa perbaikan, segera perbaiki.

- Segera kirimkan berita itu kepada satu media massa yang menjadi
target sasaran utama.
Berikan tambahan keterangan dalam berita bahwa berita ini
dikirimkan kepada beberapa media massa lainnya. Sehingga mereka
menganggap, siapa cepat dia yang akan memperoleh berita dari kita.
Dengan demikian, kita tinggal menunggu wartawan yang akan
berkunjung ke workshop kita.

- Layani dan berikan keterangan yang lengkap kepada wartawan sesuai
pertanyaan yang mereka lontarkan.
Bisa juga kita jelaskan secara detil proses usaha kita mulai dari awal
usaha hingga saat ini. Sehingga mereka akan memperoleh masukan
bahan berita yang berharga dari kita.

- Hormati dan muliakanlah wartawan.
Saat wartawan berkunjung untuk meliput, kita harus menghormati dan
mereka sebagaimana tamu pada umumnya. Di dalam Al
Quran sudah disebutkan, sebagai orang iman kita harus menghormati
dan memuliakan tamu. Beri mereka sekedar oleh-oleh atau cindera
mata saat mereka mau pamit pulang. Sehingga hubungan dengan
mereka akan selalu terjalin terus.

- Lakukan hal ini kepada semua media massa yang kita tuju.
Dalam memberikan berita, usahakan kita memberikan topik yang
berbeda-beda antara media massa yang satu dengan yang lainnya.

Demikian beberapa tips yang mungkin bisa digunakan untuk mengundang media massa agar bisnis kita bisa diliput mereka…
Sudah siap??? Sudah gak sabar lagi???...

Silahkan mempraktikkan hal ini.. Please try it at home:)

Salam Kreatif,

Fadel Abrori
fadel_abrori@yahoo.com
YM: Fabro08
081-218880617

Read more...

Mudahnya Diliput Media

>> Rabu, 11 Maret 2009

Diliput media bukan hal sulit di era saat ini. Kebutuhan antara para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan para jurnalis/wartawan (media) ibaratnya seperti sepasang kekasih yang saling membutuhkan.

Namun, banyak juga para pelaku UMKM, termasuk teman-teman TDA, yang merasa kesulitan atau menganggap media merupakan ranah yang sulit dan sakral untuk disentuh. Hal itu tidak sepenuhnya benar.

Apa penyebabnya? Di tengah persaingan industri media pada saat ini, ditambah dengan kondisi krisis ekonomi global, pihak media membutuhkan obyek liputan dari para pelaku UMKM. Sebab merekalah para pahlawan devisa dan penyelamat perekonomian nasional.

Di saat industri-industri besar kesulitan dan berguguran yang menyebabkan banyaknya terjadi PHK, ternyata para pelaku UMKM justru bertahan dan tumbuh pesat menambah pundi-pundi uang.

Itulah alasan mendasar bagi media untuk melirik para pelaku UMKM sebagai obyek liputan. Jadi, mengapa kita harus takut untuk berhadapan dengan media. Justru merekalah yang memerlukan kita. Disamping kita pun juga membutuhkan mereka. Hehehe..

Pernah disyuting televisi, diwawancarai radio, dan media cetak? Mungkin bagi beberapa teman TDA yang aktif mencari informasi, pernah merasakannya. Apa manfaatnya jika profil usaha dan profil kita pernah dimuat atau ditayangkan di media? Manfaatnya antara lain, produk kita akan semakin dikenal masyarakat umum. Artinya, ini merupakan sarana promosi gratis.

Bayangkan jika kita memasang iklan ¼ halaman di media nasional, ditambah iklan di radio dan televisi. Berapa dana yang harus kita siapkan? Bisa jadi angkanya mencapai puluhan juta rupiah. Bukan nilai kecil bagi kita sebagai pelaku UMKM.

Bagaimana solusinya? Dalam tahun industri kreatif yang dicanangkan pemerintah pada tahun 2009 ini, bukan hal sulit untuk mencari solusi itu. Kita hanya perlu sedikit kreativitas untuk mengolah ‘sesuatu’ pada produk untuk dipromosikan atau dijadikan bahan berita yang menarik bagi para wartawan.

Kira-kira sudah menemukan ide kreatif agar produk teman-teman TDA bisa diliput media? Buatlah sesuatu hal baru yang belum pernah dilakukan pebisnis lain sebelumnya. Pak Roni pernah membuat berita dengan judulnya saya lupa persis, tapi kurang lebih judulnya ‘Jualan melalui internet, omset melesat puluhan juta rupiah’. (Maaf Pak Roni, hehehe)

Apakah hanya itu ide yang bisa diutarakan agar kita layak untuk diliput media? Tentu masih banyak ide lainnya. Hermawan Kertajaya pernah bilang bahwa MarkPlus yang didirikannya di Surabaya harus dikenal di ranah lokal dulu. Lima tahun kemudian go nasional. Rencananya akan go international pada 2020. Disitu peranan penting media-media lokal sebagai sarana promosi gratis kita. Kalau bisa gratis, buat apa harus mengeluarkan uang ekstra? Ya kan…
Ayo buat kreasi yang menarik……

Salam Kreativitas

Fadel Abrori
fadel_abrori@yahoo.com
YM: Fabro08
081-218880617

Read more...

Asyiknya Bermain Mindset

>> Jumat, 06 Maret 2009

Tak terasa, uda dua bulan saya off ga ngutak-atik blog tersayang ini
Padahal banyak kejadian aneh dan di luar akal yang telah saya alami
Akhirnya saya kembali lagi
Rasanya kangen....

Pertama, ketika saya memutuskan pergi hijrah ke Jakarta sekitar akhir Januari 2009
Terbakar semangat mencari ilmu yang meletup2
Dari para senior dan teman lain yg telah duluan action
Sekaligus ingin membantu kepanitiaan Milad 3 TDA...

Setelah pamit istri, keluarga, dan teman2 komunitas Tangan Di Atas (TDA) Surabaya
Saya pun berangkat naik sepeda motor tua, GL Max tahun 2000

Rute pertama, yakni Semarang, tempat tinggal orangtua
So, saya ngambil rute utara
Setelah sampai Semarang sore hari, saya disuruh nginap dulu..
Sekalian nginap, saya juga minta izin dan restu kepada kedua ortu

Keesokan harinya, saya pun melanjutkan bepergian ke Jakarta
Namun, ibu berpesan agar berdoa supaya tidak kehujanan di jalan..
Saya kemudian memindset agar sepanjang hari itu penuh keberuntungan
Dan selamat selama perjalanan

Alhamdulillah, dengan pesan itu, ketika mulai gerimis, saya pun segera berdoa
"Ya Allah, berikanlah hari yang terang dan sejuk", begitu pinta saya..
Alhamdulillah, sempat beberapa kali mau hujan tapi tidak jadi setelah saya berdoa
Saya juga heran, kok bisa saya menghentikan hujan
Padahal saya makhluk yang lemah dan tak bisa berbuat apapun
Doa ortu memang mujarab ditambah dengan mindset dan doa kita ketika bersungguh-sungguh...
Allah Maha Bijak dan Maha Pengabul

Rasa capek dan pegal menguasai diri saya sejak memasuki Cirebon..
Menghilangkan rasa capek, saya pun istirahat sembari makan siang
Usai istirahat beberapa lama, saya pun melanjutkan perjalanan...

Ternyata rasa capek dan pegal kembali menyerang
Sempat hampir menyerah untuk berhenti
Namun berpikir harus sampai di Jakarta
'Berpacu mengalahkan diri sendiri', begitu batin saya

Tak terasa, akhirnya sampai juga di Jakarta
Tapi saya harus ke Depok, ke tempat kakak perempuan
Sebagai markas untuk bergerak ke seantereo Jabodetabek
Perjalananpun berakhir sesaat setelah Shalat Isya

Alhamdulillah.....
Akhirnya sampai juga
Dengan hanya bermodal tekad dan nekad
Hehehe....

Keesokan harinya, saya menelepon Mas Edi, teman TDA, u ketemu
Sekalian ketemu Haji Alay, Dewan Penasehat TDA
Semuanya berjalan lancar

Dua hari berikutnya, saya ketemu Mas Rosihan
Pengusaha asal Jombang yang sukses di bidang retail
Alhamdulillah, saat itu saya disuruh datang saat ada rapat panitia Milad 3 TDA
Dan saya disuruh membantu di bagian media
Saya pun bertemu dengan orang2 yang selama ini hanya saya lihat di milis
Bahkan hanya dengar namanya saja
Keinginanpun tersampaikan pula...

Sembari mengisi kegiatan di Jakarta, saya memilih magang di tokonya Haji Alay
Toko beliau di Pasar Tanah Abang sekitar 10 unit
Bahkan beberapa diantaranya ukurannya sangat besar
Haji Alay memang pengusaha sukses
Tercatat, seluruh tokonya sekitar 50 unit
Yang tersebar di Jakarta, Tangerang, dan Bandung
Berapa omset hariannya? Rp 1 miliar - Rp 5 miliar?
Wallahu'alam....

Minggu berikutnya, saat rapat panitia lanjutan...
Mas Catur, seorang teman panitia mengajak ikut acara seminar di Hotel Borobudur
Dihadiri Menkominfo M Nuh dan pakar marketing Hermawan Kertajaya, gratis....
Hitung2 gratis, teman2 panitia banyak yg ikut
Untuk masuk ke acara itu, passwordnya : blogger

Saat hari H, ternyata acara diadakan Forum Pembaca Kompas (FPK)
Dan yang diundang ternyata FPK, Kementerian Kominfo, dan para blogger
Mau melangkah memasuki ruangan, oleh panitia diberi kartu bernomor
Saya pun bertanya, "Kartu apa ini?"
"Kartu doorprize," kata panitia
"Grand prizenya apa?" tanya saya
"Blackberry pak," ujar panitia...

Sesaat kemudian, saya pun langsung memasang mindset saya
"Alhamdulillah, malam ini saya insya Allah dapat grand prize, blackberry," mindset saya
Berulangkali saya ucapkan hal itu dalam hati
Karena ini games, saya pun mengucapkannya penuh suka cita
Saya mengucapkannya dengan tersenyum
Senyum penuh makna, hehehe....

Waktu pengundian doorprize pun akhirnya tiba
Saya tak tertarik dengan pembagian lima goody bag
Saya hanya tertarik dengan blackberry saja
Sehingga mindset itu saya ucapkan berulang2

Untuk pengundian goody bag saja, banyak nomor yang dipanggil, ternyata orangnya uda pulang..
Saat pengumuman blackberry, nomor pertama yakni nomor 19, dan bukan nomor saya
"Ya sudahlah, bukan rezekinya," ucap saya dengan badan lemas..
Eh, ternyata... Pemilik nomor itu sudah pulang dan tak maju ke depan panggung..
Sambil iseng, saya acungkan dua nomor milik teman semeja yang masing2 nomor 10 dan 9
"Saya pak," ucap saya dengan lantang sembari menunjukkan dua kartu itu

Setelah melihat dua kartu itu, panitia dan undangan lainnya pun mencemooh
"Huuuuu....," kata mereka

Sesaat berikutnya, kartu dikocok dan diambil satu kartu berikutnya
"Belakangnya nomor 7," ujar panitia
Saya pun yakin insya Allah itu nomor saya, yakni nomor 7
"Depannya kosong," ujar panitia melanjutkan

Dengan tersenyum dan senang, saya pun maju ke depan
"Saya, Pak," ucap saya

"Masa," kata panitia tak percaya
"Coba saya lihat," lanjut panitia itu
Setelah melihat nomor saya, hadiah itu pun diberikan kepada saya..

Mas Agus, Ketua FPK kemudian meminta nomor ponsel saya
Sebab Excelcomindo selaku pihak pemberi hadiah akan memberi nomor perdana
Setelah saya berikan nomor ponsel saya, ternyata Excelcomindo tak pernah memberikannya

Tak apalah, yang penting dari games ini saya uda dapat hadiahnya
Orang-orang dan teman2 pun bilang saya beruntung
Padahal sudah saya pasang mindset sebelumnya...

Siapa yang mau menyusul?
Siapun bisa melakukannya?

Salam FUNtustic

Read more...

  © Blogger template Shiny by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP